Sambutan Kyai Abdullah Sami, Pengasuh Pesantren Rakyat Malang

UNIB – Rabu sore, 15:00 – 16:35 WIB, Acara silaturahmi duduk bersama dalam rangka rihlah ilmiah Mahasiswa Fakultas Tarbiyah telah berlangsung dengan sukses di Pesantren Rakyat (23\12). Acara ini dihadiri oleh para pengasuh pesantren, ahli bait, santri, serta para asatidz yang turut berpartisipasi dalam kegiatan yang digelar di masjid pesantren tersebut.

Dalam sambutannya, Kyai Abdullah Sami memaparkan filosofi dan visi Pesantren Rakyat yang berdiri dengan semangat kebersamaan. Beliau menjelaskan bahwa Pesantren Rakyat memiliki pendekatan yang khas, yakni menggunakan kurikulum ala rakyat, berpakaian ala rakyat, mengajar untuk rakyat, dan mendalami kegiatan bercocok tanam yang juga dilakukan oleh rakyat. Selain itu, pengajaran di pesantren ini melibatkan berbagai profesi, dari pensiunan perwira militer hingga tukang listrik, yang turut berperan dalam membagikan ilmu kepada santri.

Pesantren ini menawarkan berbagai program pendidikan, mulai dari ngaji, silat, qori’ kitab, Al-Qur’an, Bahasa Inggris, Bahasa Arab, dan banyak keterampilan lainnya. Menurut Kyai Abdullah, meskipun pesantren ini memiliki biaya yang sangat terjangkau, kualitas pendidikannya tidak bisa dipandang sebelah mata. “Pesantren Rakyat ini murah, tapi kami tetap mengutamakan kualitas santri yang tidaklah murah,” ujarnya.

Pesantren Rakyat memiliki sebuah jargon yang mencerminkan semangat kebersamaan, yaitu “Kita yang belajar, kita yang mengajar, dan kita yang memberi gelar”. Kyai Abdullah juga menyampaikan rasa syukurnya karena hampir 15 pengajarnya merupakan lulusan S2, yang tentu sangat memperkaya kualitas pendidikan di pesantren tersebut.

Pesantren ini sendiri lahir dari pengalaman pribadi Kyai Abdullah. Beliau menceritakan bahwa dirinya dulunya adalah seorang anak jalanan, anak terlantar, bahkan anak yang tidak mampu melanjutkan pendidikan. Namun dengan tekad yang kuat, beliau berhasil mendirikan Pesantren Rakyat ini dengan tujuan untuk melahirkan pakar-pakar dalam berbagai bidang, khususnya dalam ilmu agama dan bahasa.

Kyai Abdullah juga menambahkan bahwa salah satu alasan pendirian Pesantren Rakyat adalah untuk memberikan alternatif pendidikan yang lebih terjangkau bagi masyarakat. “Di Malang, pondok pesantren dan institusi pendidikan lainnya biayanya sangat mahal, bahkan yang termurah pun bisa mencapai 7 juta rupiah per bulan. Oleh karena itu, kami termotivasi untuk mendirikan pesantren gratis dengan kualitas yang tidak kalah baiknya,” pungkasnya.

Melalui kegiatan silaturahmi dan rihlah ilmiah ini, diharapkan terjalin hubungan yang semakin erat antara Pesantren Rakyat dan Mahasiswa universitas ibrahimy, baik dalam bidang akademik maupun pengabdian kepada masyarakat. Semoga nilai-nilai keilmuan, kerakyatan, serta semangat pemberdayaan yang ditanamkan Pesantren Rakyat dapat terus berkembang dan memberi manfaat yang lebih luas. Selain itu, besar harapan agar para santri dan mahasiswa yang turut serta dapat menjadi generasi yang berakhlak mulia, berwawasan luas, serta mampu berkontribusi secara nyata bagi kemajuan umat, bangsa, dan dunia pendidikan di masa mendatang.

Facebook
Twitter

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *