UNIB – Seminar Literasi Digital Sektor Pendidikan resmi terlaksana di Auditorium Pesantren Lantai Dua Universitas Ibrahimy. Acara dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan “Indonesia Raya” dan dilanjutkan dengan lagu “Yahlal Wathon” sebagai bentuk penghormatan kepada tanah air. Seminar ini dihadiri oleh civitas akademika Universitas Ibrahimy, tamu undangan, serta Ketua Panitia Literasi Digital Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Republik Indonesia (23/06).
Sambutan pertama disampaikan oleh Wakil Rektor I Universitas Ibrahimy, Dr. Minhaji, M.Pd.I. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya literasi digital dalam konteks pendidikan. Beliau juga mengajak para peserta untuk bekerja sama dalam meningkatkan pemahaman dan pemanfaatan teknologi digital guna memperkaya pembelajaran di sektor pendidikan.
Selanjutnya, Wakil Rektor III Universitas Ibrahimy, Dr. Abd. Muqsith, M.Ling., menyampaikan pandangan tentang tantangan dan peluang dalam membangun literasi digital di sektor pendidikan. Beliau mengingatkan bahwa literasi digital bukan hanya keterampilan teknis, tetapi juga sikap dan pemahaman yang mendalam mengenai penggunaan teknologi secara bijak. Dekan Fakultas Sains dan Teknologi (Saintek), Abd Dhofur, M.Kom., juga memberikan sambutan yang menyoroti pentingnya meningkatkan kesadaran di kalangan mahasiswa terkait literasi digital, serta mengajak mereka untuk menjadikan keterampilan ini sebagai modal utama dalam menghadapi era digitalisasi.
Acara dilanjutkan dengan penyematan Baju Pandu Digital kepada Wakil Rektor I, Wakil Rektor II, dan Dekan Saintek Universitas Ibrahimy oleh Ketua Panitia Seminar Literasi Digital Kominfo Republik Indonesia, Bambang Santoso. Penyematan ini sebagai bentuk penghargaan terhadap peran aktif Universitas Ibrahimy dalam mendukung penyebaran literasi digital di sektor pendidikan.
Dalam sambutannya, Bambang Santoso menyampaikan beberapa poin penting, antara lain mengenai mandat yang diberikan oleh Presiden Republik Indonesia kepada Kominfo untuk menggalakkan literasi digital di Indonesia. Beliau mengungkapkan keprihatinan terkait peringkat Indonesia yang masih berada di urutan ke-51 dunia dalam hal literasi digital, yang tertinggal dari negara-negara tetangga seperti Malaysia. Bambang mengajak semua pihak untuk bekerja sama memperbaiki posisi ini serta memerangi konten negatif di internet demi menjaga keamanan dan kesejahteraan masyarakat.
Acara seminar kemudian dimulai dengan tiga narasumber yang ahli di bidang literasi digital. Narasumber pertama, Bapak Mighfar, membawakan materi tentang Digital Etik. Dalam presentasinya yang berlangsung selama 15 menit, beliau mengajak peserta untuk memahami pentingnya perilaku etis dalam dunia digital, termasuk dalam hal melindungi privasi, menghindari siberpelecehan, dan berperan aktif dalam mempromosikan penggunaan internet yang bertanggung jawab.
Narasmber kedua, Bapak Ismail, mengangkat materi tentang Digital Skill. Beliau menjelaskan betapa pentingnya mengembangkan keterampilan digital di era informasi ini. Peserta diberikan wawasan tentang penguasaan teknologi digital, alat komunikasi online, serta dasar-dasar pemrograman komputer yang semakin diperlukan dalam dunia kerja yang berbasis digital.
Narasumber terakhir, Cak Ulil, menyampaikan materi tentang Digital Safety. Cak Ulil memberikan pemahaman mengenai pentingnya menjaga keamanan pribadi di dunia maya. Ia membahas berbagai ancaman cyber seperti phishing, malware, dan cyberbullying, serta memberikan tips dan strategi untuk melindungi diri secara online, seperti penggunaan kata sandi yang kuat dan pembaruan sistem keamanan secara berkala.
Setelah pemaparan materi dari ketiga narasumber, sesi tanya jawab dibuka untuk peserta seminar. Dua penanya terbaik diberikan hadiah berupa Baju Pandu Digital sebagai bentuk apresiasi atas partisipasi mereka. Sesi ini memberikan kesempatan bagi peserta untuk lebih mendalami topik literasi digital dan bertanya langsung kepada para ahli.
Acara seminar diakhiri pada pukul 11.00 WIB, dengan sukses dan lancar. Seminar Literasi Digital Sektor Pendidikan ini memberikan pengetahuan baru bagi peserta tentang pentingnya literasi digital, serta keterampilan dan kesadaran yang diperlukan untuk menggunakan teknologi digital dengan bijak dan aman.
Menurut Bambang Santoso, seminar ini diharapkan menjadi langkah awal dalam meningkatkan kesadaran tentang literasi digital di sektor pendidikan. Ia berharap seminar ini dapat mempersiapkan mahasiswa dan santri untuk menjadi generasi yang cerdas berteknologi, mampu membedakan informasi yang benar dan hoaks, serta mendorong partisipasi aktif dalam mewujudkan Indonesia yang lebih maju di era digital.

