UNIB – Di awal bulan ini, Universitas Ibrahimy Sukorejo menggelar acara orasi ilmiah yang bertempat di Aula lantai II Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo (01/10). Kegiatan ini mengusung tema “Prospek Mahasiswa Santri dalam Memasuki Era Masyarakat Industri 5.0” dan ditujukan kepada seluruh mahasiswa baru angkatan 2023/2024, baik putra maupun putri. Civitas akademika UNIB beserta pimpinan fakultas turut hadir memeriahkan kegiatan tersebut.
Acara dimulai sekitar pukul 14.00 WIB dan dibuka secara resmi oleh Rektor Universitas Ibrahimy, K.H. Ach. Fadhail, S.H., M.H. Seusai pembukaan, acara dilanjutkan dengan Orasi Ilmiah yang dipandu oleh Asmuki, M.Pd. selaku moderator. Narasumber utama dalam kegiatan ini adalah Prof. Akh. Muzakki, M.Ag., Grad. Dip. SEA, M.Phil., Ph.D., Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA).
Dalam pemaparannya, Prof. Muzakki menekankan pentingnya karakter di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan dinamika masyarakat modern. “Di komunitas masyarakat kelas menengah ke atas, yang paling dicari adalah akhlak, bukan kepintaran,” ujar beliau.
Ia juga mengingatkan bahaya dunia digital yang kian kompleks. Menurutnya, “Di dunia digital, jari-jari lebih kejam daripada silet. Kita bisa kehilangan kontrol diri.” Karena itu, ia menilai bahwa prospek mahasiswa santri di era digital justru lebih unggul karena memiliki fondasi keagamaan dan karakter yang kuat. “Santri lebih optimis karena sejak awal sudah ditempa. Jangan pesimis menghadapi masa depan. Setiap masa ada masalahnya, tetapi setiap masa juga pasti ada solusinya,” tegas Wakil Sekretaris Jenderal PBNU tersebut.
Prof. Muzakki juga mendorong mahasiswa santri agar terus belajar dan tidak terjebak dalam perasaan negatif. “Saatnya menjadi mahasiswa santri, belajar sebanyak mungkin. Pada waktunya kalian akan menuai hasil. Jangan sampai terkena penyakit ‘Gegana’: gelisah, galau, merana,” pesan Sekretaris Umum MUI Jawa Timur itu di akhir orasinya.
Acara ditutup dengan harapan bahwa mahasiswa santri Universitas Ibrahimy mampu menjadi generasi yang siap menghadapi tantangan era Industri 5.0 dengan akhlak, kompetensi, dan optimisme yang kuat.


