UNIB – IKSASS dikenal luas sebagai ikatan yang menghubungkan para alumni maupun santri Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo (01/10). Organisasi ini mengambil inspirasi dari Pahlawan Nasional K.H.R. As’ad Syamsul Arifin, seorang alim, sederhana, pejuang, dan pendidik anak bangsa hingga akhir hayatnya.
Menurut tim penilai calon Pahlawan Nasional Jawa Timur, Kyai As’ad diberkahi usia yang panjang dan berkah, sehingga setiap momen dalam hidupnya tercatat sebagai bagian dari perjuangan. Profil ini menjadi spirit bagi para alumni serta santri yang tergabung dalam IKSASS, yang kini disebut sebagai Rumah Kebudayaan.
Kata “rumah” biasanya membayangkan sebuah bangunan dengan atap, pintu, dan lantai. Rumah merupakan tempat tinggal, sesuatu yang tertanam dalam benak banyak orang. Sedangkan budaya dapat diartikan sebagai pikiran, akal budi, hasil karya, atau adat-istiadat. Budaya dan kebudayaan sebagai rangkaian tindakan dan aktivitas manusia yang berpola dapat dipahami dalam tiga wujud:
Wujud pertama: ideal berupa ide, gagasan, nilai, norma, dan peraturan. Bersifat abstrak, tidak dapat diraba atau difoto, dan ada dalam pikiran individu masyarakat. Wujud kedua: aktivitas berupa tindakan dan aktivitas berpola manusia dalam masyarakat, juga dikenal sebagai sistem sosial. Wujud ini berkaitan dengan tata kelakuan manusia dalam kehidupan sehari-hari. Wujud ketiga: fisik berupa benda-benda hasil karya manusia yang nyata, dapat dilihat dan diraba. Budaya dan kebudayaan terjadi secara berkesinambungan, saling terkait, membentuk kehidupan individu dan masyarakat secara menyeluruh.
IKSASS sebagai Rumah Kebudayaan bukan sekadar bangunan fisik. Ia merupakan representasi dari ide-ide, aktivitas, dan karya nyata yang diperjuangkan para kader IKSASS di mana pun berada. Kantor pusat IKSASS, meskipun sederhana, menjadi simbol rumah ini. Rumah ini bukan sekadar bangunan yang bisa lapuk, tetapi pusat aktivitas yang terus bergerak, meneladani citra Kyai As’ad sebagai pejuang hingga akhir hayat.
Bagi para alumni, IKSASS dikenal juga dengan istilah candaan “KUA” Kantor Urusan Apa Saja, yang mencerminkan fleksibilitas dan kreativitas dalam menampung berbagai kegiatan. IKSASS adalah rumah bagi mereka yang berkecimpung dalam kebudayaan, belajar menjadi manusia seutuhnya, dan meneladani akhlak serta perjuangan Kyai As’ad.
Menengok Rumah Kebudayaan IKSASS adalah momen membanggakan. Rumah ini bukan sekadar bangunan fisik, tetapi simbol dari pusat aktivitas, kreativitas, dan perjuangan yang melekat pada semangat Kyai As’ad. IKSASS tetap menjadi rumah belajar yang mengajarkan bagaimana menjadi manusia yang sebenar-benarnya manusia.
Salam perjuangan, Salam Kyai Fawaid, Salam IKSASS.
